Pos-Solo, Jakarta - Saksi pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, Papua, Novela Nawipa, mencuri perhatian di sosial media. Publik ramai-ramai memperbicangkannya di lini massa sampai melongok akun Facebook Novela. Di akunnya, Novela menyatakan mendukung Israel, bahkan mengajak untuk mendoakan Israel.
Menurut Novela, ada 12 alasan mendoakan Israel. Pertama, kata dia, Tuhan belum selesai dengan Israel. "Tidak! Tuhan tidak membuang umat-Nya yang telah dipilih-Nya sejak semula,” tulis Novela mengutip kisah di Roma 11:1-2. Novela juga mengutip firman Tuhan di Mazmur 122:6-7 yang dia anggap memerintahkan berdoa bagi damai di Yerusalem.
Alasan lain, Novela menganggap gereja memiliki hubungan dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan Israel. Ia menilai bangsa-bangsa mendapat keuntungan dari pemberontakan orang-orang Yahudi, Tuhan mengasihi Israel. Novela juga menganggap Israel akan diselamatkan, Yeshua akan kembali untuk memerintah dalam seribu tahun pemerintahan-Nya adalah tergantung pada keselamatan Israel.
Menurut Novela, orang akan diberkati jika menjadi orang Yahudi. Dia menuturkan gereja berutang keselamatan dan kemurahan Tuhan kepada orang-orang Israel, dan karena itu tugas gereja Tuhan untuk berdoa dan membantu orang-orang Yahudi. Ajakan ini ditulis pada 20 Februari 2012.
Di sebuah foto yang diunggah Novela pada 24 Februari 2013 tergambar para perempuan yang mengibarkan bendera bintang david. "Hai, putri-putri Sion, kibarkan terus Panji Raja," tulis Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Paniai, Papua, ini. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Novela Nawipa.
Dalam akun Twitter, mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia, Ezki Suyanto, menulis, dukungan Novela terhadap Israel menggambarkan dia bukan sekadar orang gunung yang lugu. "Pertanyaan untuk para pakar hukum, apakah Novela yang mengaku orang gunung dapat dikatakan pemalsuan identitas dan diproses hukum?" cuit @ezkisuyanto.
Kemarin, Selasa, 12 Agustus 2014, ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi dipenuhi gelak tawa ketika seorang saksi dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawipa, memberikan kesaksian. Gaya Novela yang selalu berbicara dengan nada tinggi dan berapi-api membawa suasana berbeda di ruang sidang yang biasanya serius. Hal ini terjadi dalam sidang lanjutan sengketa pemilu presiden, Selasa, 12 Agustus 2014.
Wanita ini menceritakan bahwa di kampungnya tak terjadi pemungutan suara. Hakim konstitusi, Patrialis Akbar, bertanya soal jarak antara TPS dan distrik tempat Novela tinggal. "Dekat, Yang Mulia, hanya 300 kilometer," ujar Novela yang lagi-lagi disambut tawa hadirin. "300 kilometer dekat? Wah...," ujar salah satu hadirin. Namun Novela meralat pernyataannya, "Maaf, Yang Mulia, maksud saya, 300 meter jaraknya."
Patrialis Akbar yang biasanya serius dan tenang pun tak bisa menahan tertawa. Sambil tertawa, Patrialis berkata, "Pertahankan gaya seperti ini, ya. Jarang sekali ada yang begini di sini." Novela menjawab, "Amin, Yang Mulia."
Menurut Novela, ada 12 alasan mendoakan Israel. Pertama, kata dia, Tuhan belum selesai dengan Israel. "Tidak! Tuhan tidak membuang umat-Nya yang telah dipilih-Nya sejak semula,” tulis Novela mengutip kisah di Roma 11:1-2. Novela juga mengutip firman Tuhan di Mazmur 122:6-7 yang dia anggap memerintahkan berdoa bagi damai di Yerusalem.
Alasan lain, Novela menganggap gereja memiliki hubungan dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan Israel. Ia menilai bangsa-bangsa mendapat keuntungan dari pemberontakan orang-orang Yahudi, Tuhan mengasihi Israel. Novela juga menganggap Israel akan diselamatkan, Yeshua akan kembali untuk memerintah dalam seribu tahun pemerintahan-Nya adalah tergantung pada keselamatan Israel.
Menurut Novela, orang akan diberkati jika menjadi orang Yahudi. Dia menuturkan gereja berutang keselamatan dan kemurahan Tuhan kepada orang-orang Israel, dan karena itu tugas gereja Tuhan untuk berdoa dan membantu orang-orang Yahudi. Ajakan ini ditulis pada 20 Februari 2012.
Di sebuah foto yang diunggah Novela pada 24 Februari 2013 tergambar para perempuan yang mengibarkan bendera bintang david. "Hai, putri-putri Sion, kibarkan terus Panji Raja," tulis Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Paniai, Papua, ini. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Novela Nawipa.
Dalam akun Twitter, mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia, Ezki Suyanto, menulis, dukungan Novela terhadap Israel menggambarkan dia bukan sekadar orang gunung yang lugu. "Pertanyaan untuk para pakar hukum, apakah Novela yang mengaku orang gunung dapat dikatakan pemalsuan identitas dan diproses hukum?" cuit @ezkisuyanto.
Kemarin, Selasa, 12 Agustus 2014, ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi dipenuhi gelak tawa ketika seorang saksi dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawipa, memberikan kesaksian. Gaya Novela yang selalu berbicara dengan nada tinggi dan berapi-api membawa suasana berbeda di ruang sidang yang biasanya serius. Hal ini terjadi dalam sidang lanjutan sengketa pemilu presiden, Selasa, 12 Agustus 2014.
Wanita ini menceritakan bahwa di kampungnya tak terjadi pemungutan suara. Hakim konstitusi, Patrialis Akbar, bertanya soal jarak antara TPS dan distrik tempat Novela tinggal. "Dekat, Yang Mulia, hanya 300 kilometer," ujar Novela yang lagi-lagi disambut tawa hadirin. "300 kilometer dekat? Wah...," ujar salah satu hadirin. Namun Novela meralat pernyataannya, "Maaf, Yang Mulia, maksud saya, 300 meter jaraknya."
Patrialis Akbar yang biasanya serius dan tenang pun tak bisa menahan tertawa. Sambil tertawa, Patrialis berkata, "Pertahankan gaya seperti ini, ya. Jarang sekali ada yang begini di sini." Novela menjawab, "Amin, Yang Mulia."
0 komentar:
Post a Comment