Dalam video dokumenter tersebut terlihat bagaimana para buruh perakit iPhone tertidur di jalur perakitan karena saking lelahnya. Kondisi seperti itu tidak saja terjadi di satu pabrik. Tim BBC Panorama menemukan kondisi serupa di tiga pabrik perakit iPhone -- tak dijelaskan secara rinci nama pabrik yang dituju.
Menurut yang dilansir laman BBC, investigasi tim BBC Panorama tidak berhenti hanya sampai lingkungan manufaktur penyuplai iPhone saja. Tim BBC Panorama pun menelusuri rantai pasokan bahan baku pembuat iPhone.
Menariknya, tim BBC Panorama menemukan fakta bahwa material bahan baku pembuatan iPhone, khususnya timah, berasal dari pertambangan ilegal di wilayah Kepulauan Bangka, Indonesia.
Meski tidak seluruh pasokan timah disuplai dari Bangka, namun ditemukan timah ilegal Bangka dalam skala besar yang dikirimkan ke manufaktur iPhone di Tiongkok.
Ironisnya lagi, kondisi pertambangan timah ilegal di Bangka cukup mengkhawatirkan. Layaknya kebanyakan pertambangan ilegal, kondisi keselamatan dan kesehatan para pekerja sangatlah buruk.
Parahnya, ditemukan pula sejumlah pekerja di bawah umur yang ikut menggali bijih timah di lokasi pertambangan ilegal di Bangka.
Tim BBC Panorama mewawancarai seorang bocah berusia 12 tahun bernama Rianto di lokasi penambangan. "Saya khawatir terjadi longsor atau tergelincir ke bawah bila sedang bekerja di sini," kata Rianto.
Johan Murod, salah seorang ketua pekerja di lokasi penambangan ilegal di Bangka mengatakan bahwa 70% bijih timah yang disuplai ke manufaktur-manufaktur di Tiongkok --termasuk untuk iPhone-- berasal dari penambangan kecil, alias ilegal.
Menurut Murod, situasinya sangat sulit mengingat bijih timah yang mereka (manufaktur Tiongkok) import dijual oleh banyak perantara. Tidak bisa diketahui secara rinci mana yang legal, dan mana yang ilegal.
"Di pabrik ada bahan baku yang berasal dari pertambangan besar dan kecil. Ini semua tercampur, tidak ada cara untuk mengetahui mana yang legal, mana yang tidak," ungkapnya. (dhi/dew)
Parahnya, ditemukan pula sejumlah pekerja di bawah umur yang ikut menggali bijih timah di lokasi pertambangan ilegal di Bangka.
Tim BBC Panorama mewawancarai seorang bocah berusia 12 tahun bernama Rianto di lokasi penambangan. "Saya khawatir terjadi longsor atau tergelincir ke bawah bila sedang bekerja di sini," kata Rianto.
Johan Murod, salah seorang ketua pekerja di lokasi penambangan ilegal di Bangka mengatakan bahwa 70% bijih timah yang disuplai ke manufaktur-manufaktur di Tiongkok --termasuk untuk iPhone-- berasal dari penambangan kecil, alias ilegal.
Menurut Murod, situasinya sangat sulit mengingat bijih timah yang mereka (manufaktur Tiongkok) import dijual oleh banyak perantara. Tidak bisa diketahui secara rinci mana yang legal, dan mana yang ilegal.
"Di pabrik ada bahan baku yang berasal dari pertambangan besar dan kecil. Ini semua tercampur, tidak ada cara untuk mengetahui mana yang legal, mana yang tidak," ungkapnya. (dhi/dew)
sumber : liputan6
0 komentar:
Post a Comment