12/21/2014

Tagged Under:

Sitor Situmorang Sastrawan '45,Tutup Usia Di Negri Kincir Angin

By: afif yulma On: 10:23 AM
  • Bagikan
  • Pos-Solo,- Sastrawan angkatan 1945 yang masih hidup dan disebut 'terakhir', Sitor Situmorang tutup usia di negeri kincir, Belanda. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 91 tahun.

    "Saya diberitahu menjelang dini hari tadi. Dia memang sudah tua, usianya sekitar 90 tahun dan dia satu-satunya yang paling terakhir yang hidup dari sastrawan 1945, yang masih bertahan dan masih menulis produktif," kata Budayawan JJ Rizal kepada detikcom, Minggu (21/12/2014).

    Sitor meninggal di Apeldoorn, Belanda. Keberadaannya di Belanda pun mengikuti isterinya yang memang seorang wanita asal negeri tulip tersebut.

    "Istrinya memang orang Belanda tapi dia juga punya keluarga besar sebagai orang Batak. Marga dia termasuk 2 pokok aliran secara tradisi dalam silsilah Batak," ujar Rizal.

    Rizal belum mengetahui apakah pihak keluarga akan membawa jenazah sang 'maestro kata' itu ke Tanah Air atau disemayamkan di Belanda. Namun Rizal menyinggung sebuah sajak karya Sitor yang terdengar seperti wasiat, 'Tatahan Pesan Bunda'.

    "Kalau merunut dalam pesannya di dalam sajak, dia ingin dikremasi dan abunya dibawa, dikubur di samping kuburan ibunya di Danau Toba. Itu keinginan dia di dalam sajak itu, kalau itu memang wasiatnya," ucap Rizal.

    Ini sajak Tatahan Pesan Bunda karya Sitor yang dimaksud Rizal:

    Bila nanti ajalku tiba
    Kubur abuku di tanah Toba
    Di tanah danau perkasa
    Terbujur di samping Bunda

    Bila ajalku nanti tiba
    Bongkah batu alam letakkan
    Pengganti nisan di pusara
    Tanpa ukiran tanpa hiasan

    Kecuali pesan mahasuci
    Restu Ibunda ditatah di batu
    Si Anak Hilang telah kembali!
    Kujemput di pangkuanku
    Sumber : detik.com

    0 komentar:

    Post a Comment