Pos-Solo,- Kaca sebagai aksesori memang membuat interior rumah lebih terang dan terkesan lega. Selain itu rumah yang terang juga membuat konsumsi listrik.
Kendati demikian, paparan air hujan dan debu dalam jangka waktu lama dapat meninggalkan noda di permukaan kaca. Kerap kali noda tersebut susah untuk dibersihkan.
Dilansir dari Rumah.com, sebelum membersihkan noda kaca, ada baiknya Anda memerhatikan beberapa hal berikut ini:
Kandungan utama pembersih kaca
Isopropil alkohol merupakan zat kimia yang paling banyak digunakan di dalam campuran pembersih kaca. Bahan ini dapat melarutkan mineral yang tidak terlalu menempel di kaca. Selain itu, mineral tersebut akan menguap bersamaan dengan menguapnya alkohol. Untuk hasil yang lebih optimal, gunakan pembersih dengan kandungan zat Isopropil alkohol.
Amonia dalam pembersih kaca
Sebagian pembersih kaca mengandung amonia di dalamnya. Amonia sangat ampuh dalam menghancurkan mineral-mineral yang menempel di kaca. Selain itu, amonia membentuk lapisan yang dapat menghambat munculnya noda baru pada kaca.
Akan tetapi, sebaiknya Anda tidak menggunakan pembersih dengan amonia pada kaca yang berwarna. Karena, sifat amonia dapat memudarkan warna kaca tersebut.
Alat pembersih kaca
Di pasaran terdapat banyak alat pembersih kaca, seperti spons, wiper, dan fiber. Setiap produk memiliki fungsinya masing-masing. Kain fiber berfungsi untuk mengangkat debu pada kaca agar tidak terjadi goresan. Kain ini sebaiknya digunakan saat awal proses pembersihan.
Bahan spons berfungsi menyebarkan sabun atau detergen pembersih kaca. Sedangkanwiper berfungsi untuk mengangkat sabun yang tersisa setelah membersihkan kaca. Alat yang biasanya berbahan karet ini juga tidak akan meninggalkan jejak di kaca.
0 komentar:
Post a Comment