Pos-Solo,-Berbagai langkah yang ditempuh pemerintah untuk menekan angka perokok aktif dengan menaikkan cukai hingga menempelkan gambar-gambar yang mengerikan pada bungkus rokok, ternyata tak berdampak pada berkurangnya penjualan rokok di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Budidoyo, mengatakan sejak krisis ekonomi pada 1998 hingga 2014, produksi rokok semakin bertambah banyak, bahkan meningkat hingga lebih dari 300 persen.
"Pada tahun 1998 produksi rokok nasional mencapai 120 miliar batang dan pada tahun ini mencapai 340 miliar batang, atau naik 340 persen," katanya, Selasa 7 Oktober 2014.
Bahkan, munculnya kemasan rokok yang dibubuhi gambar yang mengerikan akibat merokok, mulai dari kemandulan, keguguran hingga penyakit kanker justru memunculkan ide kreatif dari masyarakat untuk menciptakan kemasan tanpa gambar yang menyeramkan tersebut.
"Ketika ditekan dengan berbagai aturan, justru menumbuhkan ide kreatif dari masyarakat," jelasnya.
Lebih jauh, Budidoyo menegaskan para perokok di Indonesia tidak begitu terpengaruh dengan bungkus, karena yang diinginkan adalah rasa yang ada dalam rokok itu sendiri.
"Silahkan tanya pada perokok, pasti mereka tak nyaman pada awalnya, tetapi kelamaan sudah terbiasa dan tidak dianggap," ujarnya.
10/09/2014
Tagged Under: Warta
Bungkus Bergambar Seram Tak buat para perokok Lari,Tetapi malah Produksi Rokok Naik
By:
afif yulma
On: 2:03 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment