Berdasarkan laporan Independent, Sabtu (25/10/2014), WHO memang telah mempercepat proses pengembangan vaksin, yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun untuk uji layak. Namun kedaruratan ebola yang semakin meluas sangat mengkhawatirkan.
"Sebelum akhir semester pertama tahun 2015, kita bisa memiliki sekitar 200.000 dosis, bisa kurang bisa lebih," kata pihak WHO, Marie-Paule Kieny pada wartawan.
Kieny juga mengatakan, jika uji coba tersebut terbukti efektif maka percobaan yang lebih besar dalam menguji vaksin di Afrika Barat bisa segera dimulai awal tahun.
"Mereka yang memiliki risiko tertinggi tertular Ebola seperti Petugas kesehatan akan menjadi orang pertama untuk mengambil bagian dalam percobaan ini," ujarnya.
Kieny juga mengatakan, jika uji coba tersebut terbukti efektif maka percobaan yang lebih besar dalam menguji vaksin di Afrika Barat bisa segera dimulai awal tahun.
"Mereka yang memiliki risiko tertinggi tertular Ebola seperti Petugas kesehatan akan menjadi orang pertama untuk mengambil bagian dalam percobaan ini," ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment