Pos-Solo, Ancaman tukang ojek untuk menggulingkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok gara-gara berencana memperluas larangan sepeda motor melintas di sejumlah jalan di Jakarta, tak membuat Rencana Memperluas Larangan Sepeda Motor Terpengaruh.
Ahok menegaskan, kebijakan itu akan tetap diberlakukan. Terkait penghasilan tukang ojek yang turun gara-gara larangan itu, Ahok memberi jaminan kesehatan dan pendidikan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ahok yakin, biaya paling utama adalah 2 hal itu.
"Pokoknya saya garansi kalau anak kamu sakit atau mau sekolah, saya kasih KJS dan KJP. Kalau dia sakit (disuruh) bayar, lapor sama saya. Jadi Anda butuh duit apa lagi sekarang?" tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Menurut mantan bupati Belitung Timur itu, bukan hanya tukang ojek yang merugi. Jika sepeda motor tetap bisa melintas di jalan-jalan protokol hingga membuat kemacetan, angkutan umum pun akan protes. Sebab, kemacetan bisa membuat pengelola angkutan umum rugi bahkan hingga triliun rupiah.
"Makanya sekarang tergantung kan? Jadi nggak usah alasan segala macam," tandas Ahok.
"Makanya sekarang tergantung kan? Jadi nggak usah alasan segala macam," tandas Ahok.
Kamis siang, puluhan tukang ojek berunjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka memprotes rencana perluasan larangan sepeda motor melintas di beberapa ruas jalan di ibukota. (Sun/Ans)
0 komentar:
Post a Comment