Pos-Solo,- -Di tengah harga minyak yang terus anjlok, ada satu negara yang justru berhasil menemukan surga minyak. Baru-baru ini, Inggris tercatat berhasil menemukan potensi tambang minyak terbesar dalam 30 tahun terakhir.
Mengutip laman CNN Money, Jumat (10/4/2015), perusahaan eksplorasi asal Inggris yaitu U.K. Oil & Gas Investments mengumumkan bahwa perusahaan berhasil menemukan situs pertambangan yang diprediksi mengandung 100 miliar barel minyak di lepas pantai bagian selatan Inggris, dekat dengan bandara Gatwick, West Sussex, Inggris.
Angka tersebut tentu saja dua kali lipat lebih banyak dibanding minyak yang dipompa dari lahan tambang North Sea selama 40 tahun terakhir. Cadangan minyak perusahaan tersebut diprediksi hampir berjumlah 9 miliar barel.
CEO U.K. Oil & Gas Investments, Stephen Sanderson menggambarkan penemuan tersebut sebagai `world class potential resource` atau sumber potensial berkelas dunia.
Mengutip laman CNN Money, Jumat (10/4/2015), perusahaan eksplorasi asal Inggris yaitu U.K. Oil & Gas Investments mengumumkan bahwa perusahaan berhasil menemukan situs pertambangan yang diprediksi mengandung 100 miliar barel minyak di lepas pantai bagian selatan Inggris, dekat dengan bandara Gatwick, West Sussex, Inggris.
Angka tersebut tentu saja dua kali lipat lebih banyak dibanding minyak yang dipompa dari lahan tambang North Sea selama 40 tahun terakhir. Cadangan minyak perusahaan tersebut diprediksi hampir berjumlah 9 miliar barel.
CEO U.K. Oil & Gas Investments, Stephen Sanderson menggambarkan penemuan tersebut sebagai `world class potential resource` atau sumber potensial berkelas dunia.
"Penemuan ini memiliki potensi yang sangat signifikan untuk produksi minyak harian," kata Sanderson dalam pernyataan tertulisnya.
Tapi penemuan ini mungkin tak sehebat penampakannya. Perusahaan tersebut mengatakan, berdasarkan sejumlah situs pertambangan yang sama di Amerika Serikat dan Siberia, hanya sekitar tiga hingga 15 persen yang dapat ditemukan dari seluruh total cadangan yang ada.
Meski tampaknya begitu, tapi salah seorang pakar mengatakan, penemuan itu akan bergantung pada aspek teknik dan ekonomi. Memang tak menutup kemungkinan, proporsi yang lebih kecil dari cadangan tersebut dapat dipompa.
Dalam enam bulan terakhir, industri energi Inggris memang tengah menderita lantaran penurunan tajam harga minyak dunia. Pada Februari, grup perdagangan minyak Oil & Gas UK mengatakan, investasi baru di North Sea akan merosot sekitar sepertiganya pada 2015.
Itu lantaran harga minyak yang lemah dan meningkatnya biaya produksi akan mendorong perusahaan untuk mengurangi investasinya.
Tapi penemuan ini mungkin tak sehebat penampakannya. Perusahaan tersebut mengatakan, berdasarkan sejumlah situs pertambangan yang sama di Amerika Serikat dan Siberia, hanya sekitar tiga hingga 15 persen yang dapat ditemukan dari seluruh total cadangan yang ada.
Meski tampaknya begitu, tapi salah seorang pakar mengatakan, penemuan itu akan bergantung pada aspek teknik dan ekonomi. Memang tak menutup kemungkinan, proporsi yang lebih kecil dari cadangan tersebut dapat dipompa.
Dalam enam bulan terakhir, industri energi Inggris memang tengah menderita lantaran penurunan tajam harga minyak dunia. Pada Februari, grup perdagangan minyak Oil & Gas UK mengatakan, investasi baru di North Sea akan merosot sekitar sepertiganya pada 2015.
Itu lantaran harga minyak yang lemah dan meningkatnya biaya produksi akan mendorong perusahaan untuk mengurangi investasinya.
sumber : liputan6
0 komentar:
Post a Comment